SARJANA KOK TIDAK BISA MENULIS?

Written by Siti Lailatul Hajar (Bintang Sahara) on Kamis, 27 Desember 2012 at 16.48


Siti Lailatul Hajar*)
“Masa sarjana, kok tidak bisa menulis”. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh sebagai sindiran pada beberapa Perguruan Tinggi (PT) yang menolak diberlakukannya surat edaran Ditjen Dikti tentang kewajiban publikasi artikel di jurnal ilmiah bagi sarjana (S-1, S-2, dan S-3).
Sejak dikeluarkannya suart edaran tersebut, banyak Mahasiswa yang gelagapan. Karena bagi mereka kuliah selama ini tidak pernah memiliki tolok ukur bahwa mereka harus bisa menulis artikel ilmiah, di jurnal ilmiah pula. Terutama bagi Perguruan Tinggi yang belum memiliki jurnal ilmiah, tentunya ini menjadi tugas rumah tambahan.
Apa yang menjadi impian Mendikbud sebenarnya mulia, bapak menteri menghendaki Mahasiswa Indonesia dapat menulis dan kritis terhadap apapun dan itu ditunjukkan melalui karya ilmiah berupa menulis artikel di jurnal ilmiah. Sayangnya, surat edaran tersebut terkesan mendadak dan terburu-buru tanpa melakukan konsolidasi lebih lanjut kepada pihak universitas di seluruh Indonesia.
Namun demikian, setidaknya dengan dikeluarkannya surat edaran tersebut dapat meningkatkan daya kritis dan tentunya budaya baca di kalangan mahasiswa yang mulai meresahkan. Karena selama ini, mahasiswa di universitas jarang sekali melakukan aktivitas ilmiah (menulis) jika tidak ada tugas yang diberikan dari dosen. Namun, Mendikbud juga harus mengkoordinasikan surat edaran ini hingga semua universitas di negeri ini benar-benar memahami maksud dan tujuan dari dikeluarkannya surat edaran tersebut.

0 Responses to "SARJANA KOK TIDAK BISA MENULIS?"

Pages

@suryacinta. Diberdayakan oleh Blogger.

Labels

Our Partners

Categories

Resources

Bookmarks

Bintang Sahara

Semua lebih berarti, apabila dihayati.