Hidup Dalam Kotak Korek Api
Kehidupan bagai air yang terus mengalir
menemukan muara. Setiap hari, tentu akan menemukan hal baru. Kebahagiaan dan
kesedihan dalam setiap rintangan selalu diterjang. Sama halnya dengan manusia.
Manusia senantiasa berusaha untuk mendapatkan kebahagiaan dalam kehidupannya.
Apapun dan bagaimanapun caranya, ia ingin bermuara dalam haru tawa dan bahagia.
Tentunya, sebagai makhluk sosial,
manusia tak kan terlepas dari orang lain. Meskipun hanya beberapa saja dari
mereka. Entah hanya sekadar bertegur sapa atau hidup bersama-sama di dalamnya.
Bahkan, untuk keluar saja mencari sesuap nasi di warung, pun masih membutuhkan
manusia yang lain. Mulai dari kita menggunakan sandal, memakai baju,
menggunakan jalan, mengendarai sepeda motor, dan membeli nasi tentunya.
Semuanya tidak terlepas dari bantuan orang lain. Jadi, sangat tidak
mungkinmanusia hidup dalam kesendirian yang mutlak.
Hidup bersama-sama dengan manusia
yang lain, tentu akan bergesekan satu sama lain. Gesekan-gesekan ini terkadang
membuat lecet jika tidak berhati-hati. Oleh karenanya, dalam bercakap-cakap
atau bertindak harus berhati-hati agar tidak menimbulkan persellisihan diantara
sesama manusia.
Terkadang, ada manusia yang lebih
suka hidup dalam kesendiriannya. Menikmati alam dan udara tanpa adanya
ganggguan dari manusia lain. Kita sebut ini sebagai manusia yang hidup dalam
kotak korek api. Korek api yang hanya menghabiskan hdupnya dalam sebuah kotak
kecil dengan orang-orang yang memiliki banyak persamaan dengan dirinya tentu
akan berbeda dengan korek api yang hidup di alam buana. Penuh dengan kebebasan
dan dapat bertemu dengan banyak orang.
Kita sebut keduanya berbeda karena
korek api yang hanya hidup dalam kotak, ia akan lebih mudah tersulut oleh api
kemarahan. Sehingga, tak sedikit mereka yang kurng dalam bergaul, memiliki rasa
empati, simpati dan sensitif yang amat kecil. Sedangkan mereka, korek api yang
hidup di alam buana lebih mudah meredam api kemarahan yang ada pada dirinya
sendiri. Ia memiliki rasa tenggang rasa yang lebih tinggi.
Coba perhatikan, korek api mana yang
lebih mudah tersulut api jika digesekkan?
Nah, kawan !!! teman, saudara, guru,
dan semua orang yang ada di sekelliling kita bisa kita jadikan guru untuk
menadi pribadi yang lebih baik lagi.
Nantikan episde selanjutnya, sukses
bergaul dengan beragam orang…… keep spirit (^_^)
0 Responses to "renungan kehidupan bersama, Hidup Dalam Kotak Korek Api"
Posting Komentar